* * * SELAMAT DATANG * * * SELAMAT MEMBACA * * *

Friday, 13 January 2017

Resume Buku Ulumul Qur'an dan Pembelajarannya (8) : Ilmu Makki dan Madani



A. Pengertian Ilmu Makki dan Madani
            Ilmu Makki dan Madani adalah ilmu yang membahas tentang surat-surat dan ayat-ayat yang dikelompokkan Makkiyah dan yang dikelompokkan Madaniyyah. Prof. Dr. H. Abdul Jalal HA menjelaskan Makkiyah dan Madaniyyah ditentukan oleh 4 kriteria yaitu:
1.      Teori Geografis, yaitu teori yang berorientasi pada tempat turunnya Al-Qur’an.
2.      Teori Subjektif, yaitu teori yang berorientasi pada subjek siapa yang dipanggil dalam ayat.
3.      Teori Historis, yaitu teori yang berorientasi pada sejarah waktu turunnya Al-Qur’an. Yang dijadikan tonggak sejarah adalah hijrah Nabi.
4.      Teori Content Analysis, yaitu teori yang mendasarkan kriterianya pada isi dari surat yang bersangkutan

B. Macam Surat Makkiyah dan Surat Madaniyyah
            Dari segi makiyyah dan madaniyyah, surat-surat Al-Qur’an itu terbagi menjadi empat macam, sebagai berikut:
1.      Surat-Surat Makiyyah Murni, seluruh ayat-ayatnya berstatus makkiyah semua, tidak ada satu surat pun yang madaniyyah.
2.      Surat-Surat Madaniyyah Murni, seluruh ayat-ayatnya berstatus madaniyyah semua, tidak ada satu surat pun yang makiyyah.
3.      Surat-Surat Makiyyah yang berisi ayat Madaniyyah, yaitu surat-surat yang kebanyakan ayat-ayatnya adalah makkiyah, tetapi di dalamnya ada sedikit ayatnya yang berstatus madaniyyah.
4.      Surat-Surat Madaniyyah yang berisi ayat Makiyyah, yaitu surat-surat yang kebanyakan ayat-ayatnya adalah madaniyah, tetapi di dalamnya ada sedikit ayatnya yang berstatus makiyyah.

C. Cara-Cara Mengetahui Surat Makiyyah dan Madaniyyah dalam Al-Qur’an
            Untuk mengetahui tanda-tanda suatu surat/ ayat itu makkiyah atau madaniyyah, tidak ada jalan lain kecuali harus dengan dasar riwayat dari para Sahabat Nabi atau para Tabi’in yang menjelaskan hal tersebut. Sebab tidak ada nas dari hadis Nabi yang khusus menjelaskan tentang makiyyah dan madaniyyah ini. Qadi Abu Bakar memberi alasan mengapa tidak ada nas tentang hal ini dari Nabi ialah karena beliau tidak diperintahkan untuk menjelaskan hal itu.

D. Dasar Penetapan Surat Makkiyah dan Madaniyyah
            Adapun dasar yang dapat menentukan suatu surat itu makiyyah atau madaniyyah ada dua hal yaitu:
1.      Dasar Aghlabiyah (Mayoritas), yakni jika suatu surat itu kebanyakan ayat-ayatnya adalah makiyyah maka disebut surat makiyyah, begitu juga sebaliknya.
2.      Dasar Taba’iyah (Kontinuitas), yakni jika permulaan suatu surat itu didahului dengan ayat-ayat yang turun di Mekah atau turun sebelum hijrah, maka surat tersebut disebut surat makiyyah, begitu juga sebaliknya.

E. Ciri-Ciri Makiyyah dan Madaniyyah
            Sesuai dengan dabit qiyasi yang telah ditetapkan, maka cirri-ciri khas surat makiyyah dan surat madaniyyah ada dua macam yaitu cirri-ciri khas yang bersifat qat’i dan cirri-ciri khas yang bersifat aghlabi. Ciri cirri surat makiyyah sebagaimana berikut ini:
1.      Ciri-Ciri Qat’i, antara lain yaitu: setiap surat yang terdapat ayat sajdah, setiap surat yang terdapat didalamnya lafal kalla, setiap surat yang terdapat didalamnya ya ayyuhan nas dan tidak ada ya ayyuhalladzina amanu, setiap surat yang terdapat kisah-kisah para Nabi dan umat terdahulu, setiap surat yang terdapat didalamnya kisah Nabi Adam dan Iblis, dan setiap surat yang dimulai dengan huruf tahajji.
2.      Ciri-Ciri Aghlabi, yaitu: ayat/suratnya pendek-pendek, mengandung seruan untuk beriman kepada Allah, Hari Kiamat, mengajak manusia untuk berakhlak mulia, membantah orang-orang musyrik serta terdapat banyak lafal sumpah.
Ciri-ciri khas untuk Surat Madaniyyah:
1.      Ciri-Ciri Qat’i, antara lain yaitu: setiap surat yang mengandung izin berjihad atau menyebut hal perang beserta hukum-hukumnya, setiap surat yang memuat penjelasan secara terperinci tentang hukum pidana, warisan, hak-hak perdata serta praturan yang berhubungan dengan kemasyarakatan, setiap surat yang menyinggung hal ikhwal orang-orang munafiq, setiap surat yang membantah kepercayaan/ tata cara keagamaan Ahlul Kitab yang dipandang salah.
2.      Cir-Ciri Aghlabi, antara lain yaitu: sebagian suratnya panjang-panjang, sebagian ayat-ayatnya pun panjang-panjang, gaya bahasanya cukup jelas dalam menerangkan hukum-hukum agama, mmenerangkan secara terperinci bukti-bukti dan dalil-dalil yang menunjukkan hakikat keagamaan.

F. Kegunaan Ilmu Makki dan Madani
1.      Dapat digunakan untuk membedakan dan mengetahui ayat mana yang mansukh dan ayat yang nasikh.
2.      Dapat diketahui sejarah hukum Islam dan perkembangannya yang bijaksana secara umum.
3.      Dapat meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran, kesucian, dan keaslian Al-Qur’an.















Download file resume buku Ulumul Qur'an dan Pembelajarannya disini

No comments:

Post a Comment

Please feels free to send us feedback. Thank You