A. Pengertian Ilmu Makki dan
Madani
Ilmu Makki dan Madani adalah ilmu yang membahas tentang
surat-surat dan ayat-ayat yang dikelompokkan Makkiyah dan yang
dikelompokkan Madaniyyah. Prof. Dr. H. Abdul Jalal HA menjelaskan Makkiyah
dan Madaniyyah ditentukan oleh 4 kriteria yaitu:
1. Teori Geografis, yaitu teori
yang berorientasi pada tempat turunnya Al-Qur’an.
2. Teori Subjektif, yaitu teori
yang berorientasi pada subjek siapa yang dipanggil dalam ayat.
3. Teori Historis, yaitu teori yang
berorientasi pada sejarah waktu turunnya Al-Qur’an. Yang dijadikan tonggak
sejarah adalah hijrah Nabi.
4. Teori Content Analysis,
yaitu teori yang mendasarkan kriterianya pada isi dari surat yang bersangkutan
B. Macam Surat Makkiyah dan
Surat Madaniyyah
Dari segi makiyyah dan madaniyyah,
surat-surat Al-Qur’an itu terbagi menjadi empat macam, sebagai berikut:
1. Surat-Surat Makiyyah
Murni, seluruh ayat-ayatnya berstatus makkiyah semua, tidak ada satu
surat pun yang madaniyyah.
2. Surat-Surat Madaniyyah
Murni, seluruh ayat-ayatnya berstatus madaniyyah semua, tidak ada satu
surat pun yang makiyyah.
3. Surat-Surat Makiyyah
yang berisi ayat Madaniyyah, yaitu surat-surat yang kebanyakan
ayat-ayatnya adalah makkiyah, tetapi di dalamnya ada sedikit ayatnya
yang berstatus madaniyyah.
4. Surat-Surat Madaniyyah
yang berisi ayat Makiyyah, yaitu surat-surat yang kebanyakan
ayat-ayatnya adalah madaniyah, tetapi di dalamnya ada sedikit ayatnya
yang berstatus makiyyah.
C. Cara-Cara Mengetahui
Surat Makiyyah dan Madaniyyah dalam Al-Qur’an
Untuk mengetahui tanda-tanda suatu surat/ ayat itu makkiyah
atau madaniyyah, tidak ada jalan lain kecuali harus dengan dasar riwayat
dari para Sahabat Nabi atau para Tabi’in yang menjelaskan hal tersebut. Sebab
tidak ada nas dari hadis Nabi yang khusus menjelaskan tentang makiyyah
dan madaniyyah ini. Qadi Abu Bakar memberi alasan mengapa tidak ada nas
tentang hal ini dari Nabi ialah karena beliau tidak diperintahkan untuk
menjelaskan hal itu.
D. Dasar Penetapan Surat Makkiyah
dan Madaniyyah
Adapun dasar yang dapat menentukan suatu surat itu makiyyah
atau madaniyyah ada dua hal yaitu:
1. Dasar Aghlabiyah (Mayoritas),
yakni jika suatu surat itu kebanyakan ayat-ayatnya adalah makiyyah maka
disebut surat makiyyah, begitu juga sebaliknya.
2. Dasar Taba’iyah
(Kontinuitas), yakni jika permulaan suatu surat itu didahului dengan ayat-ayat
yang turun di Mekah atau turun sebelum hijrah, maka surat tersebut disebut
surat makiyyah, begitu juga sebaliknya.
E. Ciri-Ciri Makiyyah
dan Madaniyyah
Sesuai dengan dabit qiyasi yang telah ditetapkan,
maka cirri-ciri khas surat makiyyah dan surat madaniyyah ada dua
macam yaitu cirri-ciri khas yang bersifat qat’i dan cirri-ciri khas yang
bersifat aghlabi. Ciri cirri surat makiyyah sebagaimana berikut
ini:
1. Ciri-Ciri Qat’i,
antara lain yaitu: setiap surat yang terdapat ayat sajdah, setiap surat
yang terdapat didalamnya lafal kalla, setiap surat yang terdapat
didalamnya ya ayyuhan nas dan tidak ada ya ayyuhalladzina amanu,
setiap surat yang terdapat kisah-kisah para Nabi dan umat terdahulu, setiap
surat yang terdapat didalamnya kisah Nabi Adam dan Iblis, dan setiap surat yang
dimulai dengan huruf tahajji.
2. Ciri-Ciri Aghlabi,
yaitu: ayat/suratnya pendek-pendek, mengandung seruan untuk beriman kepada
Allah, Hari Kiamat, mengajak manusia untuk berakhlak mulia, membantah
orang-orang musyrik serta terdapat banyak lafal sumpah.
Ciri-ciri khas untuk Surat Madaniyyah:
1. Ciri-Ciri Qat’i,
antara lain yaitu: setiap surat yang mengandung izin berjihad atau menyebut hal
perang beserta hukum-hukumnya, setiap surat yang memuat penjelasan secara
terperinci tentang hukum pidana, warisan, hak-hak perdata serta praturan yang
berhubungan dengan kemasyarakatan, setiap surat yang menyinggung hal ikhwal
orang-orang munafiq, setiap surat yang membantah kepercayaan/ tata cara
keagamaan Ahlul Kitab yang dipandang salah.
2. Cir-Ciri Aghlabi,
antara lain yaitu: sebagian suratnya panjang-panjang, sebagian ayat-ayatnya pun
panjang-panjang, gaya bahasanya cukup jelas dalam menerangkan hukum-hukum
agama, mmenerangkan secara terperinci bukti-bukti dan dalil-dalil yang
menunjukkan hakikat keagamaan.
F. Kegunaan Ilmu Makki dan
Madani
1. Dapat digunakan untuk
membedakan dan mengetahui ayat mana yang mansukh dan ayat yang nasikh.
2. Dapat diketahui sejarah
hukum Islam dan perkembangannya yang bijaksana secara umum.
3. Dapat meningkatkan keyakinan
terhadap kebesaran, kesucian, dan keaslian Al-Qur’an.
lanjutannya: >>> Ayat Muhkamat dan Mutashabihat <<<
Download file resume buku Ulumul Qur'an dan Pembelajarannya disini
No comments:
Post a Comment
Please feels free to send us feedback. Thank You