* * * SELAMAT DATANG * * * SELAMAT MEMBACA * * *

Sunday, 8 January 2017

Resume Buku Ulumul Qur'an dan Pembelajarannya (3) : Fungsi Al-Qur'an



A. Fungsi Utama Al-Qur’an
            Al-Qur’an sebagai kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai tanda kerasulannya berfungsi utama yaitu member petunjuk. Al-Qur’an yang berfungsi sebagai petunjuk tersebut mencakup persoalan-persoalan antara lain:
1.      Petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia.
2.      Petunjuk mengenai akhlak yang murni dan norma-norma keagamaan.
3.      Petunjuk mengenal syariat dan hukum yang harus diikuti.

B. Isi Kandungan Al-Qur’an Sebagai Petunjuk
            Pada penjelasan yang lain isi ajaran al-Qur’an (berupa petunjuk) tidak hanya terdiri dari tiga persoalan sebagaimana diatas, namun mengandung lima prinsip, sebab tujuan pokok diturunkannya al-Qur’an kepada Nabi Muhammad untuk diteruskan kepada umat manusia adalah untuk menyampaikan prinsip yang terdapat dalam Al-Qur’an sebagai berikut:
1.      Tauhid atau doktrin tentang kepercayaan ketuhanan Yang Maha Esa.
2.      Janji dan ancaman Tuhan.
3.      Ibadah.
4.      Jalan dan cara mencapai kebahagiaan.
5.      Cerita umat manusia sebelum Nabi Muhammad.

C. Periode Turunnya Al-Qur’an Sebagai Petunjuk
Periodisasi turunnya al-Qur’an yang dikaitkan dengan fungsi utamanya sebagai petunjuk bagi manusia, bisa dibagi dalam tiga periode, meskipun pada hakikatnya periode pertama dan kedua dalam pembagian tersebut adalah kumpulan dari ayat-ayat Makkiyah, dan periode ketiga adalah ayat-ayat Madaniyyah. Pembagian demikian untuk lebih menjelaskan tujuan-tujuan pokok al-Qur’an. Sebagaimana berikut ini:
1.      Periode Pertama, kandungan wahyu ilahi berkisar dalam tiga hal yakni pendidikan bagi Rasulullah dalam membentuk kepribadiannya, pengetahuan-pengetahuan dasar mengenai sifat dan af’al Allah, dan keterangan mengenai dasar-dasar akhlak Islamiyah serta bantahan-bantahan secara umum mengenai pandangan hidup masyarakat jahiliyah.
2.      Periode kedua, ayat-ayat al-Qur’an di satu pihak silih berganti turun menerangkan kewajiban-kewajiban prinsipil penganutnya sesuai dengan kondisi dakwah ketika itu. Dan di lain pihak, ayat-ayat kecaman dan ancaman yang pedas terus mengalir kepada kaum Musyrik yang berpaling dari kebenaran. Selain itu, turun juga ayat-ayat yang mengandung argumentasi-argumentasi mengenai keesaan Tuhan dan kepastian hari kiamat.
3.      Periode ketiga, intisari ayat-ayat yang turun pada periode ini memberikan bimbingan kepada kaum Muslim menuju jalan yang dirihai Tuhan disamping mendorong mereka untuk berjihad di jalan Allah sambil memberikan didikan akhlak dan suluk yang sesuai dengan keadaan mereka dalam bermacam-macam situasi.

D. Metode Dakwah Menurut Al-Qur’an
Dari ringkasan sejarah turunnya al-Qur’an, tampak bahwa ayat-ayat al-Qur’an sejalan dengan pertimbangan dakwah, artinya turun sedikit demi sedikit bergantung pada kebutuhan dan hajat. Sesuai dengan kondisi dan situasi di mekkah yang mayoritas kaum Musyrik maka banyak turun ayat-ayat yang mengetuk hati orang-orang Musyrik. Sedangkan di Madinah setidaknya terdapat tiga golongan yaitu Yahudi, Munafiq, dan Islam.  Terhadap golongan Yahudi al-Qur’an membantah dan mengoreksi serta mengajak mereka agar kembali hanya bertuhan Allah saja. Kepada golongan Munafiq, al-Qur’an membuka kedok kejahatan-kejahatan dan rahasia mereka. Terhadap golongan Islam, al-Qur’an disamping terus mendorong agar terus menempuh jalan lurus yang diridhai Allah, juga al-Qur’an secara bertahap memberikan aturan-aturan hukum agama yang mengatur kehidupan manusia.


Dalam al-Qur’an surat al-Nahl: 125 membuktikan jika berdakwah itu hendaklah disampaikan dengan metode yang berbeda-beda, disesuaikan dengan audience/ mustami’ yang dihadapinya. Disini ada tiga macam metode yang digunakan yaitu hikmah, mau’izah hasanah, dan mujadalah. Ini tentunya untuk audience atau sasaran yang berbeda, karena dalam penggunaan metode itu banyak yang perlu dipertimbangkan diantaranya audience, waktu, materi, dsb. Di samping ayat yang menjelaskan cara atau metode, dijelaskan pula bahwa dalam berdakwah itu diperlukan tahapan-tahapan yang sesuai, sebagaimana yang dijelaskan pada al-Qur’an surat Ali Imran:104 bahwa tahapan-tahapan dalam berdakwah yaitu : mengajak pada kebajikan (bersifat umum), memerintahkan kepada kebaikan (yang sudah mentradisi), dan melarang atau mencegah pada kemungkaran.













Download file resume buku Ulumul Qur'an dan Pembelajarannya disini



No comments:

Post a Comment

Please feels free to send us feedback. Thank You