A. Pengertian Ayat Muhkamat dan Mutashabihat
Menurut bahasa, kata muhkamat
dan mutashabihat mempunyai beberapa arti. Kata muhkamat antara
lain berarti: sesuatu yang baik (ahkamul amri atau ittaqanal amra),
mencegah dari kerusakan (man’ul amri), mencegah manusia dari hal-hal
yang bersifat jelek (man’un nasi). Sedangkan kata mutashabihat
mengarah pada keserupaan. Menurut istilah, muhkamat didefinisikan
sebagai lafal yang artinya dapat diketahui dengan jelas dan kuat secara mandiri
tanpa ditakwilkan karena susunannya tertib dan tepat, tidak terjadi kemusykilan,
pengertiannya masuk akal, sehingga dapat diamalkan karena tidak dihapus (nasakh).
Sedangkan mutashabihat adalah lafal Al-Qur’an yang artinya samar,
sehingga tidak mudah dijangkau oleh akal manusia, karena bisa ditakwilkan
berbeda-beda, sehingga tidak bisa berdiri sendiri karena susunan tertibnya
kurang tepat sehingga menimbulkan kesulitan disebabkan penunjukan artinya tidak
kuat, sehingga cukup diyakini adanya, dan tidak perlu diamalkan, karena
merupakan ilmu yang hanya diketahui oleh Allah.
B. Letak Mutashabihat
dalam Ayat-Ayat Al-Qur’an
Pada intinya, adanya ayat-ayat
mutashabihat dalam Al-Qur’an itu dikarenakan adanya kesamaran maksud syara’
pada ayat-ayat Al-Qur’an tersebut. Sehingga sulit difahami umat manusia, tanpa dikatakan
dengan arti yang lain, disebabkan karena bisa ditakwilkan dengan berbeda-beda,
dan petunjuknya pun tidak tegas, karena sebagian besar merupakan hal-hal yang
maksudnya hanya diketahui oleh Allah. Jika dirinci sebab terjadinya ayat mutashabihat
dikarenakan adanya tiga hal yaitu:
1.
Adanya kesamaran pada lafal.
2.
Adanya kesamaran pada makna.
3.
Adanya kesamaran pada lafal dan makna.
C. Macam
Pandangan Ulama tentang Keberadaan Ayat Muhkamat dan Mutashabihat dalam
Al-Qur’an
1.
Menyatakan bahwa seluruh Al-Qur’an adalah
muhkamat.
2.
Menyatakan bahwa seluruh Al-Qur’an adalah
mutasyabihat.
3.
Al-Qur’an terdiri dari ayat-ayat yang muhkamat
dan ayat-ayat yang mutasyabihat.
D. Pendapat
Ulama dalam Memaknai dan Memahami Ayat-Ayat Mutashabihat
1.
Arti dan maksud ayat-ayat mutashabihat tidak
perlu ditafsiri, cukup diimani keberadaannya.
2.
Ayat-ayat mutashabihat perlu dita’wili apabila
hal tersebut relevan dengan keagungan Allah SWT.
3.
Jika ta’wil ayat mutashabihat itu relevan dengan
tata bahasa Arab, maka tidak boleh diingkari dan bisa diterima. Tetapi, jika
ta’wil itu jauh dari tata bahasa Arab, maka harus ditinggalkan dan cukup
diimani.
E. Hikmah
Keberadaan Ayat Muhkamat dan Mutashabihat
1.
Menjadi rahmat bagi manusia.
2.
Mempermudah memahami makna dan maksud kandungan
ayat Al-Qur’an.
3.
Memberikan semangat mengkaji kandungan
Al-Qur’an.
4.
Memperjelas usaha-usaha penafsiran Al-Qur’an.
5.
Mempercepat proses menghafal ayat-ayat
Al-Qur’an.
6.
Menunjukkan kelemahan akal manusia dan
menunjukkan kebesaran Allah.
7.
Sebagai media memperteguh keimanan kepada Allah
dan kitabNya.
8.
Memperlihatkan kemukjizatan Al-Qur’an
9.
Memperbanyak pahala bagi hamba.
lanjutannya: >>> Aqsam Al-Qur’an <<<
Download file resume buku Ulumul Qur'an dan Pembelajarannya disini
No comments:
Post a Comment
Please feels free to send us feedback. Thank You