* * * SELAMAT DATANG * * * SELAMAT MEMBACA * * *

Wednesday, 18 January 2017

Resume Buku Ulumul Qur'an dan Pembelajarannya (12) : Qira'at dalam Al-Qur'an



A. Pengertian Qira’at
            Secara etimologis, lafal qira’at merupakan bentuk masdar dari qara’a yang artinya bacaan. Sedangkan secara terminologi qira’at berarti cara mengucapkan lafal-lafal Al-Qur’an sebagaimana yang diucapkan Nabi SAW, atau sebagaimana yang diucapkan oleh para Sahabat di hadapan Nabi, lalu Nabi mentaqrirkannya (membenarkannya).

B. Macam-macam Qira’at dalam Al-Qur’an
            Qira’ah ditinjau dari segi pembacanya (qurra’) ada tiga yaitu:
1.      Qira’ah Sab’ah, yang disandarkan pada Imam tujuh ahli qira’ah. Para Imam yang termasuk dalam Qira’ah Sab’ah adalah: Nafi’ bin Abdurrahman, Asim bin Abi Najud Al-Asadi, Hamzah bin Habib At-Taimi, Ibnu “amir Al-Yasubi, Abdullah Ibnu Katsir, Abu ‘Amr Ibnul ‘A’la, dan Abu ‘Ali Al-Kisa’i.
2.      Qira’ah ‘Asyrah, yang disandarkan kepada sepuluh Ahli Qira’ah, yaitu tujuh orang pada Qira’ah Sab’ah ditambah Abu Ja’far Yazid Ibnul Qa’qa’, Abu Muhammad Ya’qub bin Ishaq Al-Hazari, dan Abu Muhammad Khalaf bin Hisham Al-A’mash.
3.      Qira’ah Arba’a ‘Asyrata, yang disandarkan kepada empat belas Ahli Qira’ah, yaitu sepuluh orang pada Qira’ah ‘Asyrah ditambah Hasan Al-Bashri, Ibnu Muhaish, Yahya Ibnul Mubarak Al-Yazidi, dan Abul Faraj Ibnu Ahmad Al-Shambudi.
Qira’ah ditinjau dari segi perawi ada enam yaitu:
1.      Qira’ah Mutawatirah
2.      Qira’ah Masyhurah
3.      Qira’ah Ahad
4.      Qira’ah Shadh
5.      Qira’ah Mauzu’
6.      Qira’ah Mudraj
Qira’ah ditinjau dari segi nama jenis ada empat yaitu:
1.      Qira’ah
2.      Riwayat, nama bacaan yang hanya berasal dari salah seorang perawinya sendiri.
3.      Tariq, nama untuk bacaan yang sanadnya terdiri dari orang-orang yang sesudah perawinya sendiri.
4.      Wajah, nama untk bacaan yang berdasarkan pilihan pembacanya sendiri.

C. Syarat Diterimanya Qira’ah
1.      Harus sesuai dengan kaidah-kaidah Bahasa Arab.
2.      Sanadnya harus shahih.
3.      Bacaannya harus sesuai dengan Mushaf Usmani.

D. Metode Penyampaian Qira’ah
1.      Mendengar langsung dari guru.
2.      Membacakan didepan guru.
3.      Melalui ijazah dari guru.
4.      Guru memberikan sebuah naskah asli atau salinan yang dikoreksinya.
5.      Guru Menuliskan sesuatu untuk diberikan kepada muridnya.
6.      Wasiat dari guru.
7.      Pemberitahuan tentang qira’ah tertentu.
8.      Hasil temuan.

E. Sebab Terjadinya Perbedaan Qira’at
            Para ulama berbeda pendapat mengenai penyebab perbedaan qira’at, mereka berpendapat perbedaan qira’at Al-Qur’an disebabkan antara lain oleh:
1.      Perbedaan qira’at Nabi Muhammad.
2.      Adanya taqrir atau pengakuan Nabi terhadap berbagai qira’at yang berlaku di kalangan kaum muslim waktu itu.
3.      Berbedanya qira’at yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi melalui perantaraan Malaikat Jibril.
4.      Adanya riwayat dari para Sahabat Nabi menyagkut berbagai versi qira’at yang ada.
5.      Adanya perbedan lahjat atau dialek kebahasaan di kalangan bangsa Arab.
6.      Merupakan hasil ijtihad para imam qira’at.

F. Faedah Adanya Macam-Macam Qira’ah yang Shahih
1.      Menunjukkan bahwa Al-Qur’an adalah sebuah kitab yang terjaga kemurniannya meskipun metode membacanya mempunyai beragam cara.
2.      Memberi kemudahan kepada umat untuk membaca dan mempelajarinya sesuai metode yang mereka anggap mudah.
3.      Menunjukkan keagungan dan kemukjizatan Al-Qur’an.
4.      Menunjukkan adanya kemungkinan bacaan yang berlainan dalam satu lafadz/ kata, sehingga dapat dibaca dengan cara yang berbeda-beda.














Download file resume buku Ulumul Qur'an dan Pembelajarannya disini




No comments:

Post a Comment

Please feels free to send us feedback. Thank You