A. Pengertian
Qira’at
Secara etimologis, lafal qira’at
merupakan bentuk masdar dari qara’a yang artinya bacaan.
Sedangkan secara terminologi qira’at berarti cara mengucapkan
lafal-lafal Al-Qur’an sebagaimana yang diucapkan Nabi SAW, atau sebagaimana
yang diucapkan oleh para Sahabat di hadapan Nabi, lalu Nabi mentaqrirkannya
(membenarkannya).
B.
Macam-macam Qira’at dalam Al-Qur’an
Qira’ah ditinjau dari segi
pembacanya (qurra’) ada tiga yaitu:
1.
Qira’ah Sab’ah, yang disandarkan pada
Imam tujuh ahli qira’ah. Para Imam yang termasuk dalam Qira’ah Sab’ah
adalah: Nafi’ bin Abdurrahman, Asim bin Abi Najud Al-Asadi, Hamzah bin Habib
At-Taimi, Ibnu “amir Al-Yasubi, Abdullah Ibnu Katsir, Abu ‘Amr Ibnul ‘A’la, dan
Abu ‘Ali Al-Kisa’i.
2.
Qira’ah ‘Asyrah, yang disandarkan kepada
sepuluh Ahli Qira’ah, yaitu tujuh orang pada Qira’ah Sab’ah
ditambah Abu Ja’far Yazid Ibnul Qa’qa’, Abu Muhammad Ya’qub bin Ishaq
Al-Hazari, dan Abu Muhammad Khalaf bin Hisham Al-A’mash.
3.
Qira’ah Arba’a ‘Asyrata, yang disandarkan kepada
empat belas Ahli Qira’ah, yaitu sepuluh orang pada Qira’ah ‘Asyrah
ditambah Hasan Al-Bashri, Ibnu Muhaish, Yahya Ibnul Mubarak Al-Yazidi, dan Abul
Faraj Ibnu Ahmad Al-Shambudi.
Qira’ah ditinjau dari segi perawi ada enam yaitu:
1.
Qira’ah Mutawatirah
2.
Qira’ah Masyhurah
3.
Qira’ah Ahad
4.
Qira’ah Shadh
5.
Qira’ah Mauzu’
6.
Qira’ah Mudraj
Qira’ah ditinjau dari segi nama jenis ada empat yaitu:
1.
Qira’ah
2.
Riwayat, nama bacaan yang hanya berasal
dari salah seorang perawinya sendiri.
3.
Tariq, nama untuk bacaan yang sanadnya
terdiri dari orang-orang yang sesudah perawinya sendiri.
4.
Wajah, nama untk bacaan yang berdasarkan
pilihan pembacanya sendiri.
C. Syarat Diterimanya
Qira’ah
1.
Harus sesuai dengan kaidah-kaidah Bahasa Arab.
2.
Sanadnya harus shahih.
3.
Bacaannya harus sesuai dengan Mushaf Usmani.
D. Metode
Penyampaian Qira’ah
1.
Mendengar langsung dari guru.
2.
Membacakan didepan guru.
3.
Melalui ijazah dari guru.
4.
Guru memberikan sebuah naskah asli atau salinan
yang dikoreksinya.
5.
Guru Menuliskan sesuatu untuk diberikan kepada
muridnya.
6.
Wasiat dari guru.
7.
Pemberitahuan tentang qira’ah tertentu.
8.
Hasil temuan.
E. Sebab
Terjadinya Perbedaan Qira’at
Para ulama berbeda pendapat mengenai
penyebab perbedaan qira’at, mereka berpendapat perbedaan qira’at
Al-Qur’an disebabkan antara lain oleh:
1.
Perbedaan qira’at Nabi Muhammad.
2.
Adanya taqrir atau pengakuan Nabi
terhadap berbagai qira’at yang berlaku di kalangan kaum muslim waktu
itu.
3.
Berbedanya qira’at yang diturunkan oleh
Allah kepada Nabi melalui perantaraan Malaikat Jibril.
4.
Adanya riwayat dari para Sahabat Nabi menyagkut
berbagai versi qira’at yang ada.
5.
Adanya perbedan lahjat atau dialek
kebahasaan di kalangan bangsa Arab.
6.
Merupakan hasil ijtihad para imam qira’at.
F. Faedah
Adanya Macam-Macam Qira’ah yang Shahih
1.
Menunjukkan bahwa Al-Qur’an adalah sebuah kitab
yang terjaga kemurniannya meskipun metode membacanya mempunyai beragam cara.
2.
Memberi kemudahan kepada umat untuk membaca dan
mempelajarinya sesuai metode yang mereka anggap mudah.
3.
Menunjukkan keagungan dan kemukjizatan
Al-Qur’an.
4.
Menunjukkan adanya kemungkinan bacaan yang
berlainan dalam satu lafadz/ kata, sehingga dapat dibaca dengan cara yang
berbeda-beda.
lanjutannya: >>> Tafsir dan Ta'wil Al-Qur'an <<<
Download file resume buku Ulumul Qur'an dan Pembelajarannya disini
No comments:
Post a Comment
Please feels free to send us feedback. Thank You